Harefa, Phoebe Mardalena (2024) PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI KONSELOR BAGI ANAK KORBAN PERCERAIAN ORANG TUA DI KECAMATAN MANGGAR BELITUNG TIMUR. Diploma thesis, Sekolah Tinggi Teologi Internasional Harvest.
Text
Cover,Dafis,Abstrak,Dapus_Phoebe.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (74MB) |
|
Text
BABI_Phoebe.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (262kB) | Request a copy |
|
Text
BABII_Phoebe.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (451kB) | Request a copy |
|
Text
BABIII_Phoebe.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (31kB) | Request a copy |
|
Text
BABIV_Phoebe.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (330kB) | Request a copy |
|
Text
BABV_Phoebe.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (24MB) |
|
Text
Lampiran_Phoebe.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Konselor Bagi Anak Korban Perceraian Orangtua di Kecamatan Manggar Belitung Timur” yang berangkat dari pemikiran dan kekhawatiran bahwa dalam agama Kristen, perceraian dapat memberi dampak yang besar pada kembang tumbuh anak, dapat melukai dan menyakiti hati anak. Anak-anak yang mengalami perceraian orang tua sering kali menghadapi berbagai masalah dalam pendidikan, emosional dan psikologis yang dapat memengaruhi pertumbuhan pribadi mereka. Pada kondisi ini, peran pendampingan guru, terutama guru Pendidikan Agama Kristen, sangat penting. Guru Pendidikan Agama Kristen tidak hanya mengajar siswa, tetapi mereka juga bertindak sebagai konselor yang mendukung siswa secara psikologis dan spiritual. Setelah penulis melakukan observasi secara langsung di Kecamatan Manggar Belitung Timur, penulis menemukan fenomena yang menjadi persoalan pada penelitian ini. Penulis menemukan jumlah orang yang bercerai di Kabupaten Belitung pada tahun 2021 berjumlah 5.087 orang. Angka tersebut menyumbang 2,8% dari seluruh penduduk yang berjumlah 181.735 orang. Berikutnya, kabupaten/kota dengan jumlah penduduk cerai terbesar kedua adalah Kabupaten Belitung Timur yaitu sebesar 2,73% dari total penduduk. Disusul Kota Pangkal Pinang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,94%, sedangkan Kabupaten Bangka dengan laju pertumbuhan sebesar 1,57%. Persentase orang yang bercerai di Kabupaten Bangka Barat berjumlah 1,56% dari keseluruhan penduduk. Kabupaten Bangka Tengah mempunyai laju pertumbuhan sebesar 1,11%, sedangkan Kabupaten Bangka Selatan mempunyai laju pertumbuhan sebesar 0,98%. Pada tahun 2021, jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan mencapai 1,46 juta jiwa. Tingkat perceraian di provinsi ini adalah 1,74% dan 4,1% penduduknya bercerai. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian skripsi yaitu peran guru Agama Kristen sebagai konselor dalam membantu anak korban perceraian di Kecamatan Manggar Belitung Timur. Penelitian tidak akan mengkaji peran guru dari sekolah atau daerah lain, namun penulis hanya akan menggali pengalaman para guru yang pernah menangani siswa yang berasal dari keluarga bercerai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk memahami secara komprehensif peran guru Pendidikan Agama Kristen dan pengalaman siswa/i yang merupakan korban perceraian orang tua di Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Dalam penelitian ini, teknik wawancara, observasi dan dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpulan data utama bersama dengan teknk triangulasi data. Teknikteknik ini dipilih agar dapat memberikan pemahaman yang mendalam dan holistik terhadap peran guru Pendidikan Agama Kristen dan pengalaman siswa/i dalam konteks perceraian orang tua di Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Kristen sebagai konselor bagi anak-anak korban perceraian orangtua di Kecamatan Manggar Belitung Timur adalah sebagai berikut: (1) memberikan motivasi dengan menasehati agar senantiasa menjaga ibadah dan dekat dengan Tuhan, supaya semua masalah yang tengah dihadapi segera mendapatkan penyelesaian atas pertolongan Tuhan, (2) memberikan penghiburan kepada anak-anak korban perceraian juga menjadi tanggung jawab penting bagi seorang guru, tujuannya untuk membantu siswa mengatasi kesedihan dan stres akibat perubahan besar dalam kehidupan keluarga mereka, (3) memberikan dorongan kepada anak-anak korban perceraian dengan memberikan nasehat bahwa setiap masalah yang Tuhan berikan, pasti akan mendapatkan pertolongan dan penyelesaian selama kita juga dekat dan ingat kepada Tuhan. Penelitian ini menjelaskan peran guru Pendidikan Agama Kristen sebagai konselor bagi anak-anak korban perceraian orangtua di Kecamatan Manggar Belitung Timur ditemukan bahwa mata pelajaran agama di sekolah, selain mengajarkan materi keagamaan juga digunakan guru untuk proses konseling bagi siswa yang dilakukan dalam 1-2 jam pelajaran saja. Jika dilihat kembali, baik pelajaran Agama Kristen maupun Bimbingan Konseling yang menyediakan jadwal konseling dinilai sangat kurang. Hal tersebut dikarenakan kurangnya tenaga guru Agama Kristen di Manggar, Belitung Timur. Keterbatasan waktu yang diberikan oleh sekolah juga disebabkan karena tidak meratanya sebaran siswa beragama Kristen terutama di SMPN 1, 4 dan 5 Manggar. Selain itu, kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya konseling serta adanya tuntutan tugas lain diluar tugas sebagai guru Pendidikan Agama Kristen. Penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: pertama, mengembangkan program dukungan akademik yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak yang prestasi belajarnya menurun akibat perceraian orang tua. Program ini bisa mencakup bimbingan belajar, monitoring, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung. Kedua, menyediakan sesi konseling regular bagi anak-anak untuk membantu mereka mengekspresikan perasaan mereka dan menemukan cara untuk mengatasi stress dan kecemasan dengan pendekatan secara personal. Ketiga, memperkuat pengajaran tentang kasih Tuhan dan pentingnya komunitas iman. Mengadakan kegiatan rohani seperti doa bersama, retret, dan diskusi kelompok yang dapat memberikan dukungan spiritual dan rasa kebersamaan bagi anak-anak. Keempat, melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi akademik, psikologis, dan spiritual anak-anak. Evaluasi rutin ini penting untuk menilai efektivitas program yang sudah dijalankan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Guru Pendidikan Agama Kristen; Konselor; Anak Korban Perceraian | ||||||||||||||||
Subjects: | Pendidikan Agama Kristen | ||||||||||||||||
Divisions: | Pendidikan Agama Kristen | ||||||||||||||||
Depositing User: | Maria Rini Ndraha | ||||||||||||||||
Date Deposited: | 19 Sep 2024 06:50 | ||||||||||||||||
Last Modified: | 19 Sep 2024 06:50 | ||||||||||||||||
URI: | http://eprint.hits.ac.id/id/eprint/220 |
Actions (login required)
View Item |